Keputusan Juergen Klopp Bergabung dengan Red Bull Memicu Kecaman Suporter Dortmund

Juergen Klopp

Sportnews Indonesia– Suporter Borussia Dortmund menunjukkan kemarahan mereka setelah pengumuman bahwa Juergen Klopp akan bergabung dengan Red Bull. Keputusan ini membuat banyak penggemar merasa bahwa Klopp telah “menjual diri” dan mengkhianati keterikatan emosionalnya dengan klub yang pernah dibesarkannya.

Baca juga:

Gregoria Mariska Tunjung Gagal Melangkah ke Final Arctic Open 2024

Klopp baru saja ditunjuk sebagai Head of Global Soccer Red Bull dan akan mulai menjalankan tugasnya pada 1 Januari 2025. Dalam peran barunya, ia akan memberikan arahan strategis untuk mendukung direktur olahraga, pencarian bakat global, dan pengembangan pelatih di berbagai klub yang dimiliki Red Bull.

Red Bull memiliki sejumlah klub di seluruh dunia, termasuk Red Bull Salzburg di Austria, New York Red Bulls di AS, dan Red Bull Bragantino di Brasil. Namun, yang paling dikenal adalah RB Leipzig, klub yang aktif di Bundesliga Jerman. Status Leipzig sebagai klub yang mendapatkan dukungan finansial dari Red Bull, meskipun secara teknis tidak dimiliki oleh korporasi tersebut, menjadi sumber kemarahan di kalangan suporter Dortmund.

Baca juga:

Pemain NBA di Atas Usia 30 Tahun yang Masih Bersinar di Musim 2024-2025

Leipzig menerapkan strategi yang dianggap mengakali aturan kepemilikan 50+1 di Jerman, di mana anggota klub sebagian besar terdiri dari karyawan Red Bull, berbeda dengan klub lain yang diisi oleh suporter dari berbagai latar belakang. Pendekatan ini membuat Leipzig tidak disukai oleh banyak klub, termasuk Dortmund. Ketika Klopp, yang memiliki ikatan kuat dengan Dortmund, memutuskan untuk bergabung dengan Red Bull, reaksi negatif dari suporter pun tidak terhindarkan.

Beberapa pengguna media sosial menyuarakan kekecewaan mereka. “Berapa banyak bayarannya untuk seseorang yang rela merusak reputasinya dalam sekejap?” tulis salah satu pengguna di platform X (dulu Twitter). Pengguna lain menyampaikan, “Pesan positif dari Klopp untuk Dortmund adalah saatnya menutup kenangan era Klopp. Tidak ada lagi nostalgia yang menghambat kemajuan klub.”

Sebagian suporter bahkan menyebut Klopp “munafik” dan “menjual diri”. Ada juga yang menertawakan pengumuman Klopp tentang kelelahan yang menjadi alasan dia meninggalkan Liverpool, dengan komentar bahwa dia tidak akan merasa lelah lagi setelah mengonsumsi Red Bull.

Baca juga:

Satu Peringatan Berbahaya untuk Pecco Bagnaia

Klopp memiliki hubungan yang kuat dengan Dortmund setelah menjabat sebagai pelatih klub tersebut dari 2008 hingga 2015. Ia turut hadir mendukung Dortmund di final Liga Champions musim lalu dan menghadiri laga perpisahan untuk dua mantan pemainnya, Jakub Blaszczykowski dan Lukasz Piszczek, di Signal Iduna Park bulan lalu.

Di tengah kontroversi ini, kabar yang beredar menyebutkan bahwa Klopp memiliki klausul dalam kontraknya yang memungkinkan dia untuk meninggalkan Red Bull jika ada tawaran untuk melatih Timnas Jerman. Saat ini, Julian Nagelsmann terikat kontrak hingga 2026, tetapi Klopp dianggap sebagai kandidat yang cocok untuk menggantikan jika Nagelsmann memutuskan untuk pergi.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *